Minggu, 29 Maret 2009

Brasil Gagal Taklukkan Ekuador
Kiper Brasil, Julio Cesar, harus jatuh-bangun menyelamatkan gawangnya. Tampak dia terjatuh setelah menepis bola. Sedangkan pemain Ekuador, David Quiroz mencoba mengejarnya.
Senin, 30/3/2009 | 06:03 WIB

QUITO, KOMPAS.com - Timnas Brasil belum berhasil menaklukkan Quito setelah hanya bermain imbang 1-1 dengan Ekuador dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, di Stadion Olimpico Atahualpa, Senin (30/3) dini hari WIB. Meski sempat unggul 1-0 melalui Julio Baptista pada menit ke-72, Brasil akhirnya kecolongan gol Noboa, semenit menjelang pertandingan bubar.

Dengan hasil ini, Brasil turun ke tempat keempat klasemen zona kualifikasi Amerika Latin dengan 18 poin. Sementara Ekuador juga tertahan di peringkat ketujuh dengan 13 poin.

Brasil tergeser Cile. Perubahan itu terjadi setelah tuan rumah Peru dikalahkan Cile 1-3. Cile langsung menggebrak dan mencetak dua gol dalam tiga menit lewat Sanchez. Gol ketiga Cile dicetak Fernandez menit ke-70. Sedangkan gol Peru disumbangkan Fano menit ke-34. Dengan kemenangan itu, Cile kembali ke urutan ketiga, menggeser Uruguay dan Brasil.

Sepanjang pertandingan, Ekuador bermain terbuka dan terus membuat lawan tertekan. Pada menit ke-14, Benitez melewati dua bek dan masuk kotak penalti Brasil. Tapi, langkahnya dijegal Felipe Melo. Kesempatan menyerang ternyata tetap terbuka karena bola jatuh di kaki Mendez yang langsung melepas tendangan keras.

Bola berhasil ditepis Julio Cesar. Sial, bola malah berhenti di kaki Benitez. Karena sudah tak di posisi, Cesar mencoba sebiasanya dan berhasil mementalkan bola dengan kakinya.

Brasil belum mampu membalas tekanan ketika Ekuador kembali datang mengancam pada menit ke-22. Sebuah tendangan spekulasi Valencia dari jarak 20 meter melesat ke arah gawang, Medekati gawang, alur bola sedikit berubah dan melenceng dari sasaran.

Memasuki menit ke-28, Luis Fabiano dan Melo berhasil mengangkat serangan Brasil.Setelah memainkan kerja sama satu-dua, Melo mendapat ruang tembak sedikit di luar kotak penalti. Sayang, eksekusi tak segera dilakukan. Sehingga, bola dijegal bek Ekuador. Ronaldinho dipercaya mengeksekusi tendangan bebas. Sayang, tendangannya membentur pagar betis.

Brasil belum lagi menemukan celah menyerang ketika Ayovi datang menguji Julio Cesar pada menit ke-39. Ayovi mencoba melepas tendangan dari jarak 30 meter dan tepat ke gawang. Cesar kembali bereaksi tepat menepis bola ke luar lapangan.

Baru pada menit ke-42, Brasil terlihat mengancam Cevallos lagi. Melalui kerja sama satu dua dengan Fabiano, Robinho mendapat ruang tembak di sisi kanan kotak penalti Ekuador. Sayang, tendangan volinya keluar dari arah bidikan.

Memasuki babak kedua, Brasil juga belum mampu membebaskan diri dari dari tekanan. Desakan demi desakan terus mengalir dari Ekuador. Beruntung, Julio Cesar sedang menemukan hari baiknya.

Melihat permainan timnya tak kunjung berkembang, pelatih Carlos Dunga menarik Ronaldinho dan memasukkan Julio Baptista pada menit ke-71. Keputusan ini langsung mengubah keadaan 180 derajat bagi Brasil.

Hanya semenit setelah masuk lapangan, Baptista membawa Brasil unggul 1-0. Dari luar kotak penalti, Robinho melepas umpan terobosan kepada Baptista yang berada di sisi kiri dalam kotak penalti Ekuador. Baptista lalu melepaskan tendangan keras ke tiang dekat.

Bola itu membentur tiang dan memantul ke tubuh Cevallos yang sudah jatuh karena berusaha menepis bola. Justru karena pantulan itu, bola berbalik kembali ke gawangnya dan gol.

Tertinggal satu gol, Ekuador tak patah. Mereka tetap seperti semula, konsisten menekan Brasil. Kerja keras itu tidak sia-sia setelah pada menit ke-89, Noboa mencetak gol penyama kedudukan.

Noboa meloloskan bola setelah memanfaatkan kekacauan di depan gawang Brasil. Dari dalam kotak penalti, Mendez menembakkan bola kiriman Benitez. Cesar mampu menepisnya. Bola jatuh di depan gawang, namun tak seorang dari tiga bek Brasil berinisiatif membuang bola sementara Cesar sedang memperbaiki posisi.

Melihat bola nganggur, Noboa muncul dari belakang dan meloloskan bola ke dalam jala Brasil dengan mudahnya. Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga peluit berbunyi panjang. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar